STKIP MUHAMMADIYAH BANGKA BELITUNG
Nama (NIM) : Siti Farisma (180341011)
Prodi : PMTK
Semester : III
Instansi : STKIP MBB
Mata Kuliah : Kurikulum dan Pembelajaran Matematika
Dosen Pengampu: Eka Rachma Kurniasi, M.Pd.
Tema : Digitalisasi Sekolah
MEMAJUKAN DUNIA PENDIDIKAN MELALUI PROGRAM DIGITALISASI SEKOLAH
SIAPKAH KITA UNTUK PERUBAHAN ?
Memasuki revolusi insdustri 4.0 tentunya menjadi
tantangan sekaligus pekerjaaan rumah bagi KEMENDIKBUT untuk mempersiapkan
terobosan baru bagi pendidikan di Indonesia agar luaran yang dihasilkan melalui
berbagai lembaga pendidikan baik di jenjang SD, SMP, SMA maupun Perguruan Tinggi
mampu bersaing secara efisien. Untuk itu diperlukan penerapan penggunaan
teknologi dalam sistem pendidikan yang dimulai dari jenjang SD sampai SMA,
sehingga ketika di Perguruan Tinggi, mereka sudah terbiasa dengan perkembangan
teknologi yang ada. Lalu, siapkah kita untuk perubahan itu ?
Sebelum kita membahas tentang penerapan digitalisasi
sekolah serta hal-hal lain yang berkaitan dengannya, perlu kita ketahui dulu
hubungan antara program digitalisasi sekolah ini dengan kurikulum yang ada,
apakah sudah sesuai ?
Dalam dunia pendidikan, istilah kurikulum sudah sering
kita dengar. Kurikulum diibaratkan sebagai pondasi yang dapat mempengaruhi
segala hal dalam dunia pendidikan. Kurikulum merupakan pedoman yang berisi
seperangkat aturan yang terencana agar sistem pendidikan yang diterapkan tidak
menyimpang sehingga tujuan pendidikan nasional bisa tercapai.
Lalu apa saja komponen yang menyusun suatu kurikulum ?
Dari sumber UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, dapat disimpulkan bahawa suatu kurikulum terdiri dari
empat komponen yaitu tujuannya, isi atau materinya, strategi pelaksanaannya,
dan evaluasinya. Sehingga, seorang guru maupun calon guru harus bisa
melasanakannya dengan baik dengan kebebasan kreativitas proses pengajaran dan
pembelajaran yang mereka punya.
Sementara itu, mengenai jenis-jenis kurikulum yang
pernah berlaku di pendidikan Indonesia, salah satu yang berlaku sekarang adalah
kurikulum nasional yaitu Kurikulum 2013 Revisi. Kurikulum 2013 Revisi merupakan
pengganti kurikulum KTSP dan merupakan penyempurnaan dari kurikulum 2013 yang
sebenarnya, sehingga merupakan revisi dari Kurikulum 2013, setelah dilakukan
pengujian melalui pelatihan dan pendampingan kurikulum 2013.
Pada kurikulum 2013, peserta didik dilatih berpikir
kritis, kreatif, komunikatif, dan mampu berkolaborasi. Sehinga mereka dituntut
untuk lebih aktif dan semangat dalam proses pembelajaran. Selain itu, kurikulum
2013 juga mengimplementasikan soal-soal TIMS, PISA, dan HOTS yang mana tidak
hanya berlaku bagi siswa SMA saja, tetapi juga SMP dan SD. Dengan membiasakan
mengerjakan tipe soal tersebut, diharapkan peserta didik dapat memecahkan
masalah dengan mudah melalui berpikir kritis dan kreatif. Adapun yang direvisi
pada kurikulum 2013 yaitu tanggung jawab penilaian kompetensi spiritual dan
sosial, koherensi kompetensi, ruang kreatif bagi guru, dan keluasan taksonomi
kemampuan peserta didik.
Untuk memaksimalkan pelaksanaannya, diperlukan media
khusus yang dapat mempermudah guru dan siswa dalam mengikuti pedoman yang ada
di kurikulum. Salah satunya adalah dengan menerapkan program digitalisasi
sekolah. Program digitalisasi sekolah merupakan salah satu terobosan baru di
dunia pendidikan dengan memanfaatkan teknologi dalam setiap aspek pembelajaran.
Dalam pelaksanaannya, peserta didik cukup mengakses
semua bahan pelajaran maupun bahan ujian melalui satu tempat saja. Hal ini
dapat menekan penggunaan kertas buku dan menjaga kelestarian lingkungan, karena
buku yang disediakan berbentuk buku elektronik. Namun, perlu kita ingat bahwa
belum semua sekolah yang ada di Indonesia memiliki sarana pembelajaran TIK,
baik itu laptop, komputer, dan perangkat lainnya. Sehingga, penerapan program
digitalisasi sekolah ini dilaksanakan terlebih dahulu bagi sekolah di daerah terdepan
yang SDM dan juga fasilitasnya memadai, terutama yang berkaitan dengan TIK. Sedangkan
untuk daerah terluar dan tertinggal akan diberikan bantuan komputer tablet. Dikutip
dari sumber kompas.com, dibuktikan bahwa KEMENDIKBUD memberikan 1,7 juta komputer
ke 36.000 sekolah dan hal itu akan dikembangkan agar sekolah-sekolah lainnya
juga terjangkau.
Selain digunakan untuk memudahkan proses pembelajaran
dan membangun kemandirian siswa. Pelaksanaan program digitalisasi sekolah,
tidak sepenuhnya diserahkan kepada peserta didik. dalam hal ini, peran guru
sebagai pengajar, pendidik, mediator, dan fasilitator sangatlah penting,
terutama dalam menyaring informasi yang ada di media sosial agar peserta didik tidak
salah memahaminya meskipun mereka dibebaskan untuk mencari sumber-sumber yang
mendukung proses belajarnya.
Lalu, mengenai guru dan peserta didik di
sekolah-sekolah terluar dan tertinggal yang baru menjumpai bantuan digitalisasi
sekolah ini adalah tantangan sekaligus masalah baru bagi mereka. Karena minimnya
atau tidak tersedianya tenaga pendidik yang memahami IT. Oleh karena
itu, selain diperlukan pembinaan kepada guru-guru yang sudah ada, juga
diperlukan pemindahan guru yang menguasai IT ke daerah terluar dan tertinggal. Tidak
hanya itu, pembinaan kepada peserta didik yang merupakan tanggung jawab pihak
sekolah juga harus dilakukan. Sehingga, program digitalisasi sekolah bisa
dilaksanakan secara merata dan SDM yang kita punya bisa memenuhi persaingan di
dunia industri.
Tidak hanya guru yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan digitalisasi sekolah, tetapi juga pendampingan orang tua siswa selama
belajar dirumah juga menjadi poin penting untuk meningkatkan semangat belajar
siswa. Dengan kata lain, lingkungan keluarga, teman sebaya, dan masyarakat juga
menjadi sumber belajar mereka. Beberapa hal yang bisa dilakukan para orang tua
adalah ciptakan suasana belajar di rumah yang menyenangkan dan harmonis,
berikan perhatikan dan pujian bagi mereka ketika berhasil memecahkan masalah
atau memenangkan sesuatu, dan bantu mereka untuk memahami teknologi informasi
melalui pemahaman yang kita punya.
Dari pembahasan diatas, saya berpendapat bahwa kita
siap dengan perubahan terkait dengan digitalisasi sekolah jika hal-hal itu
diterapkan. Program digitalisasi sekolah merupakan pemenuhan kebutuhan kita
mengenai teknologi informasi yang semakin berkembang pesat. Dengan dimasukkannya
teknologi informasi dalam proses pembelajaran dan pengajaran, diharapkan kita
bisa memenuhi tuntutan zaman dan juga tidak menjadi yang tertinggal.
sekian dan terima kasih
Bagaimana pendapatmu ? Yuk tulis di kolom komentar !
Link terkait :
Blog lainnya:
Info Penulis:
WA : 0831-7512-7421
Ig : sitifarisma11
Fb : Farisma'Sanny'
Telegram : Siti Farisma